1. Acara
Melakukan pengujian Mutu Tahu dengan parameter pengujian yaitu pengujian kadar air metode oven dan pengujian protein metode formol.
2. Tujuan
untuk mengetahui Kadar air yang terkandung dalam sampel Tahu.
Untuk mengetahui kadar protein yang terkandung dalam sampel Tahu.
3. Prinsip
Kadar Air : Kehilangan bobot pada pemanasan 105°C dianggap sebagai kadar air yang terdapat pada contoh.
Kadar protein : Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
4. Tinjuan Pustaka
Melakukan pengujian Mutu Tahu dengan parameter pengujian yaitu pengujian kadar air metode oven dan pengujian protein metode formol.
2. Tujuan
untuk mengetahui Kadar air yang terkandung dalam sampel Tahu.
Untuk mengetahui kadar protein yang terkandung dalam sampel Tahu.
3. Prinsip
Kadar Air : Kehilangan bobot pada pemanasan 105°C dianggap sebagai kadar air yang terdapat pada contoh.
Kadar protein : Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
4. Tinjuan Pustaka
- TahuTahu adalah makanan yang dibuat dari kacang kedelai yang difermentasikan dan diambil sarinya. Berbeda dengan tempe yang asli dari Indonesia, tahu berasal dari Cina, seperti halnya kecap, tauco, bakpau, dan bakso. Tahu adalah kata serapan dari bahasa Hokkian (tauhu) (Hanzi: , hanyu pinyin: doufu) yang secara harfiah berarti "kedelai yang difermentasi". Tahu pertama kali muncul di Tiongkok sejak zaman Dinasti Han sekitar 2200 tahun lalu. Penemunya adalah Liu An (Hanzi:) yang merupakan seorang bangsawan, cucu dari Kaisar Han Gaozu, Liu Bang yang mendirikan Dinasti Han. Di Jepang dikenal dengan nama tofu. Dibawa para perantau China, makanan ini menyebar ke Asia Timur dan Asia Tenggara, lalu juga akhirnya ke seluruh dunia. Sebagaimana tempe, tahu dikenal sebagai makanan rakyat. Beraneka ragam jenis tahu yang ada di Indonesia umumnya dikenal dengan tempat pembuatannya, misalnya tahu Sumedang dan tahu Kediri. Aneka makanan dari tahu antara lain tahu bacem, tahu bakso, tahu isi (tahu bunting), tahu campur, pergedel tahu, krupuk tahu, dan lain-lain.
- Kadar Air, Air merupakan kandungan penting pada banyak makanan. Semua bahan makanan mengandung air dalam jumlah yang berbeda-beda. Banyaknya air dalam suatu bahan tidak dapat ditentukan dari keadaan fisik bahan tersebut. Kandungan air dalam bahan makanan ikut menentukan accettability, kesegaran dan daya tahan bahan tersebut. Selain merupakan bagian dari suatu bahan makanan, air merupakan pencuci yang baik bagi bahan makanan tersebut atau alat-alat yang akan digunakan dalam pengolahannya.
- Fungsi air dalam pangan :Air dapat mempengaruhi penampakan, tekstur serta cita rasa makanan. Air dalam bahan makanan menentukan kesegaran dan daya tahan pangan. Kerusakan bahan makanan seperti pembusukan oleh mikroba ditentukan oleh air yang ada dalam makanan. Reaksi kimia seperti oksidasi lemak dipengaruhi oleh jumlah air dalam bahan. Air dalam bahan makanan menentukan komposisi yang menentukan kualitas bahan makanan tersebut
- Protein, Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838. Protein berasal dari kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama". Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Tidak ada kelompok yang fungsinya begitu beragam seperti protein.
Ditinjau dari segi kimianya, protein merupakan polimer dari sekitar 20 jenis asam α-amino. Masa molekul relatifnya berkisar dari sekitar 6.000 hingga berapa juta. Unsur utama penyusun protein adalah C, H, O, dan N. Banyak juga protein yang mengandung belerang (S), dan dalam jumlah yang lebih sedikit, fosforus (F). Beberapa protein mengandung mangan, besi, tembaga, dan iodin.
Asam amino adalah suatu senyawa organik yang memiliki gugus fungsional karboksil (-COOH) dan amina (biasanya -NH2). Dalam biokimia seringkali pengertiannya dipersempit: keduanya terikat pada satu atom karbon (C) yang sama (disebut atom C "alfa" atau α). Gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa. Asam amino termasuk golongan senyawa yang paling banyak dipelajari karena salah satu fungsinya sangat penting dalam organisme, yaitu sebagai penyusun protein.
Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang mengikat empat gugus: gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH), atom hidrogen (H), dan satu gugus sisa (R, dari residue) atau disebut juga gugus atau rantai samping yang membedakan satu asam amino dengan asam amino lainnya.
Gugus R adalah gugus pembeda antara asam amino yang satu dengan yang lainnya. Gugus R sangat berperan dalam menentukan struktur, kelarutan, serta fungsi biologis dari protein.
Atom C pusat tersebut dinamai atom Cα ("C-alfa") sesuai dengan penamaan senyawa bergugus karboksil, yaitu atom C yang berikatan langsung dengan gugus karboksil. Kcuali glisin, semua asam amino bersifat optis aktif karena adanya atom Cα ("C-alfa") yang bersifat sintesis.
Ikatan yang mengaitkan dua molekul asam amino disebut ikatan peptida. Suatu dipeptida ini juga mempunyai gugus ̶ COOH dan gugus ̶ NH2, oleh karena itu dapat pula mengikat asam amino yang lain membentuk tripeptida, dan seterusnya membentuk polipeptida atau protein.
Protein sendiri mempunyai banyak sekali fungsi di tubuh kita. Pada dasarnya protein menunjang keberadaan setiap sel tubuh, proses kekebalan tubuh. Setiap orang dewasa harus sedikitnya mengkonsumsi 1 g protein pro kg berat tubuhnya. Kebutuhan akan protein bertambah pada perempuan yang mengandung dan atlet.atlet. Kekurangan Protein bisa berakibat fatal:Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin).
Yang paling buruk ada yang disebut dengan [[Kwasiorkor], penyakit kekurangan protein. Biasanya pada anak-anak kecil yang menderitanya, dapat dilihat dari yang namanya busung lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air di dalam pembuluh darah sehingga menimbulkan odem. Simptom yang lain dapat dikenali adalah hipotonus, gangguan pertumbuhan, dan hati lemak.
Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berkibat kematian
5. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :
6. Prosedur kerja
Kadar air
Kadar protein
7. Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan praktikum pengujian Tahu yang bertujuan untuk mengetahui jumlah kandungan air yang terdapat dalam sampel tahu dan jumlah kadar protein yang terkandung dalam tahu tersebut. Metode yang digunakan yaitu untuk kadar ait menggunakan metode oven dan untuk kadar protein menggunakan metode formol.
Tahu adalah makanan yang dibuat dari kacang kedelai yang difermentasikan dan diambil sarinya. Berbeda dengan tempe yang asli dari Indonesia, tahu berasal dari Cina, seperti halnya kecap, tauco, bakpau, dan bakso. Tahu adalah kata serapan dari bahasa Hokkian (tauhu) (Hanzi, hanyu pinyin: doufu) yang secara harfiah berarti "kedelai yang difermentasi".
Air merupakan kandungan penting pada banyak makanan. Semua bahan makanan mengandung air dalam jumlah yang berbeda-beda. Banyaknya air dalam suatu bahan tidak dapat ditentukan dari keadaan fisik bahan tersebut. Kandungan air dalam bahan makanan ikut menentukan accettability, kesegaran dan daya tahan bahan tersebut. Selain merupakan bagian dari suatu bahan makanan, air merupakan pencuci yang baik bagi bahan makanan tersebut atau alat-alat yang akan digunakan dalam pengolahannya.
Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Tidak ada kelompok yang fungsinya begitu beragam seperti protein
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh hasil yaitu untuk kadar air pada pengujian yang pertama yaitu 96,69% dan untuk kadar air pada pengujian kedua diperoleh 97,07%. Setelah dirata-rata diperoleh kadar air pada sampel Tahu tersebut yaitu 96,89 %. Berdasarkan standar SNI angka tersebut masuk dalam standar mutu SNI yaitu minimal 40% sehingga sampel tahu tersebut telah memenuhi persyaratan mutu. Untuk kadar protein, pada pengujian yang pertama yaitu 0,61% dan untuk kadar protein yang kedua diperoleh yaitu 0,64%. Berdasarkan SNI no 0270-80 untuk kadar protein tahu minimal 9%. Oleh karena itu sampel tahu tersebut tidak memenuhi standar mutu SNI no 0270-80 tersebut.
8. Kesimpulan
Tahu adalah makanan yang dibuat dari kacang kedelai yang difermentasikan dan diambil sarinya. Kadar air pada tahu yaitu kehilangan bobot pada pemanasan 105°C dianggap sebagai kadar air yang terdapat pada contoh. Kadar protein pada tahu yaitu terbentuknya senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh hasil yaitu untuk kadar air pada pengujian yang pertama yaitu 96,69% dan untuk kadar air pada pengujian kedua diperoleh 97,07%. Setelah dirata-rata diperoleh kadar air pada sampel Tahu tersebut yaitu 96,89 %. Berdasarkan standar SNI angka tersebut masuk dalam standar mutu SNI yaitu minimal 40% sehingga sampel tahu tersebut telah memenuhi persyaratan mutu. Untuk kadar protein, pada pengujian yang pertama yaitu 0,61% dan untuk kadar protein yang kedua diperoleh yaitu 0,64%. Berdasarkan SNI no 0270-80 untuk kadar protein tahu minimal 9%. Oleh karena itu sampel tahu tersebut tidak memenuhi standar mutu SNI no 0270-80 tersebut.
Daftar Pustaka
http:///www.wikipedia.org
http:///www.chesmistry.org
http:///www.iptek.net
http:///sahabatkimia.blogspot.com
Asam amino adalah suatu senyawa organik yang memiliki gugus fungsional karboksil (-COOH) dan amina (biasanya -NH2). Dalam biokimia seringkali pengertiannya dipersempit: keduanya terikat pada satu atom karbon (C) yang sama (disebut atom C "alfa" atau α). Gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa. Asam amino termasuk golongan senyawa yang paling banyak dipelajari karena salah satu fungsinya sangat penting dalam organisme, yaitu sebagai penyusun protein.
Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang mengikat empat gugus: gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH), atom hidrogen (H), dan satu gugus sisa (R, dari residue) atau disebut juga gugus atau rantai samping yang membedakan satu asam amino dengan asam amino lainnya.
Gugus R adalah gugus pembeda antara asam amino yang satu dengan yang lainnya. Gugus R sangat berperan dalam menentukan struktur, kelarutan, serta fungsi biologis dari protein.
Atom C pusat tersebut dinamai atom Cα ("C-alfa") sesuai dengan penamaan senyawa bergugus karboksil, yaitu atom C yang berikatan langsung dengan gugus karboksil. Kcuali glisin, semua asam amino bersifat optis aktif karena adanya atom Cα ("C-alfa") yang bersifat sintesis.
Ikatan yang mengaitkan dua molekul asam amino disebut ikatan peptida. Suatu dipeptida ini juga mempunyai gugus ̶ COOH dan gugus ̶ NH2, oleh karena itu dapat pula mengikat asam amino yang lain membentuk tripeptida, dan seterusnya membentuk polipeptida atau protein.
Protein sendiri mempunyai banyak sekali fungsi di tubuh kita. Pada dasarnya protein menunjang keberadaan setiap sel tubuh, proses kekebalan tubuh. Setiap orang dewasa harus sedikitnya mengkonsumsi 1 g protein pro kg berat tubuhnya. Kebutuhan akan protein bertambah pada perempuan yang mengandung dan atlet.atlet. Kekurangan Protein bisa berakibat fatal:Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin).
Yang paling buruk ada yang disebut dengan [[Kwasiorkor], penyakit kekurangan protein. Biasanya pada anak-anak kecil yang menderitanya, dapat dilihat dari yang namanya busung lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air di dalam pembuluh darah sehingga menimbulkan odem. Simptom yang lain dapat dikenali adalah hipotonus, gangguan pertumbuhan, dan hati lemak.
Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berkibat kematian
5. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :
- Cawan kosong, Oven, Eksikator, Erlenmeyer, Beaker glass, Labu Ukur, Buret, Piper ukur, Pipet tetes, Corong
- Kalium Oksalat, Indicator PP, Aquadest, NaOH, Formaldehyde
6. Prosedur kerja
Kadar air
- Siapkan cawan kosong, lalu keringkan dalam oven selama 15 menit. Setelah itu, dinginkan dalam eksikator kemudian timbang berat cawan tersebut ( a berat)
- Timbang segera dan tepat 2-5 gram sampel dalam cawan kosong tersebut ( 6 gram ).
- Kemudian cawan dan bahan dioven selama 3 jam
- Pindahkan cawan kedalam eksikator setelah dingin timbang cawan tersebut, kemudian keringkan kembali dalam oven selama 30 menit kemudian masukan dalam eksikator (dinginkan) kemudian timbang cawan tersebut.
- Lakukan berulang kali sehingga diperoleh berat konstan (C Konstan)
Kadar protein
- Siapkan 2 gram bahan dalam Erlenmeyer kemudian tambahkan 20 ml aquadest dan 0,4 ml Kalium Oksalat.
- Tambahkan 3 tetes PP, diamkan setelah 2 menit.
- Titrasi larutan sampai dengan 0,1 N NaOH hingga berwarna merah jambu
- Setelah warna tercapai kemudian tambahkan 2 ml formaldehyde dan titrasi kembali dengan NaOH sampai warna merah jambu terbentuk kemudian catat volume titrasi tersebut.
- Buat titrasi blanko yang terdiri dari 20 ml aquadest kemudian tambahkan 0,4 ml kalium oksalat dan tambahkan 3 tetes indicator PP dan 2 ml formaldehyde kemudian titrasi dengan NaOH.
- Titrasi terkoreksi yaitu titrasi kedua-titrasi pertama.
7. Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan praktikum pengujian Tahu yang bertujuan untuk mengetahui jumlah kandungan air yang terdapat dalam sampel tahu dan jumlah kadar protein yang terkandung dalam tahu tersebut. Metode yang digunakan yaitu untuk kadar ait menggunakan metode oven dan untuk kadar protein menggunakan metode formol.
Tahu adalah makanan yang dibuat dari kacang kedelai yang difermentasikan dan diambil sarinya. Berbeda dengan tempe yang asli dari Indonesia, tahu berasal dari Cina, seperti halnya kecap, tauco, bakpau, dan bakso. Tahu adalah kata serapan dari bahasa Hokkian (tauhu) (Hanzi, hanyu pinyin: doufu) yang secara harfiah berarti "kedelai yang difermentasi".
Air merupakan kandungan penting pada banyak makanan. Semua bahan makanan mengandung air dalam jumlah yang berbeda-beda. Banyaknya air dalam suatu bahan tidak dapat ditentukan dari keadaan fisik bahan tersebut. Kandungan air dalam bahan makanan ikut menentukan accettability, kesegaran dan daya tahan bahan tersebut. Selain merupakan bagian dari suatu bahan makanan, air merupakan pencuci yang baik bagi bahan makanan tersebut atau alat-alat yang akan digunakan dalam pengolahannya.
Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Tidak ada kelompok yang fungsinya begitu beragam seperti protein
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh hasil yaitu untuk kadar air pada pengujian yang pertama yaitu 96,69% dan untuk kadar air pada pengujian kedua diperoleh 97,07%. Setelah dirata-rata diperoleh kadar air pada sampel Tahu tersebut yaitu 96,89 %. Berdasarkan standar SNI angka tersebut masuk dalam standar mutu SNI yaitu minimal 40% sehingga sampel tahu tersebut telah memenuhi persyaratan mutu. Untuk kadar protein, pada pengujian yang pertama yaitu 0,61% dan untuk kadar protein yang kedua diperoleh yaitu 0,64%. Berdasarkan SNI no 0270-80 untuk kadar protein tahu minimal 9%. Oleh karena itu sampel tahu tersebut tidak memenuhi standar mutu SNI no 0270-80 tersebut.
8. Kesimpulan
Tahu adalah makanan yang dibuat dari kacang kedelai yang difermentasikan dan diambil sarinya. Kadar air pada tahu yaitu kehilangan bobot pada pemanasan 105°C dianggap sebagai kadar air yang terdapat pada contoh. Kadar protein pada tahu yaitu terbentuknya senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh hasil yaitu untuk kadar air pada pengujian yang pertama yaitu 96,69% dan untuk kadar air pada pengujian kedua diperoleh 97,07%. Setelah dirata-rata diperoleh kadar air pada sampel Tahu tersebut yaitu 96,89 %. Berdasarkan standar SNI angka tersebut masuk dalam standar mutu SNI yaitu minimal 40% sehingga sampel tahu tersebut telah memenuhi persyaratan mutu. Untuk kadar protein, pada pengujian yang pertama yaitu 0,61% dan untuk kadar protein yang kedua diperoleh yaitu 0,64%. Berdasarkan SNI no 0270-80 untuk kadar protein tahu minimal 9%. Oleh karena itu sampel tahu tersebut tidak memenuhi standar mutu SNI no 0270-80 tersebut.
Daftar Pustaka
http:///www.wikipedia.org
http:///www.chesmistry.org
http:///www.iptek.net
http:///sahabatkimia.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar